How to Motivate Yourself to Change Your Behavior
How to motivate yourself to
change your behaviour | Tali Sharot | TEDxCambridge
Speaker : Tali Sharot
Behavioral Neuroscientist
Ingin mengubah tingkah laku
seseorang kearah yang lebih positif, kepada siapapun itu.
Ia memberi contoh, apa pendapat
orang ketika diminta untuk berhenti mengemil snack? Namun pada riset nya, ia mendapat
jawaban, "Hati-hati, nanti kamu akan gemuk".
Contoh kedua, apa yang terjadi jika anak kita merokok, mungkin kamu akan mengatakan padanya, merokok bisa membunuhmu, dan mau gimanapun, itu menjadi sebuah masalah besar.
Contoh kedua, apa yang terjadi jika anak kita merokok, mungkin kamu akan mengatakan padanya, merokok bisa membunuhmu, dan mau gimanapun, itu menjadi sebuah masalah besar.
Disini, Tali Sharot ingin melakukan riset, bagaimana caranya agar kita bisa menakuti diri sendiri dan juga orang lain agar dapat mengubah tingkah laku-nya.
Saat adanya peringatan yg dibuat,
segala jenis warning dan semacam nya, respon seseorang tidak lah langsung
mengikuti nya. Seperti ada nya peringatan pada bungkus rokok, yang diharapkan
yaitu menurun nya tingkat peminat rokok. Namun pada kenyataan nya adalah orang
tetap akan merokok tanpa memperdulikan tanda tersebut.
Timbul sebuah pertanyaan, mengapa kita kebal terhadap tanda bahaya?
Ada sebuah pernyataan, "Kakek saya merokok dan sekarang berumur 90 tahun", itu pun seperti menunjukkan pada generasi muda jika kita tidak perlu mengkhawatirkan akibat dari merokok tersebut. Disini ditunjukkan kalau tidak berfungsi nya tanda warning yang sudah dibuat.
Timbul sebuah pertanyaan, mengapa kita kebal terhadap tanda bahaya?
Ada sebuah pernyataan, "Kakek saya merokok dan sekarang berumur 90 tahun", itu pun seperti menunjukkan pada generasi muda jika kita tidak perlu mengkhawatirkan akibat dari merokok tersebut. Disini ditunjukkan kalau tidak berfungsi nya tanda warning yang sudah dibuat.
Tali juga membuat experiment pada
segala usia orang, dimulai dari anak kecil hingga orang tua, dimana tidak semua
usia bisa memahami peringatan-peringatan negatif, dan hampir stabil jika
memahami peringatan-peringatan yang positif. Anak-anak hingga remaja dan juga
usia tua lah yang sulit untuk memahami dengan akurat apa arti dari tanda
warning tersebut.
Tidak peduli mau berapa umur mu,
mau usia muda hingga tua, semua orang selalu mendengarkan informasi yang mereka
ingin dengar lebih dari informasi yang mereka tidak ketahui.
Ia sudah menguji cobakan pada
sebuah tempat dengan beberapa gambar warning, namun hasil nya tidak sama sekali
bekerja, karena otak kita dengan panik langsung memutarbalikkan arti dari
gambar tersebut agar dapat terasa jika gambar tersebut bisa disukai olehnya.
Contoh lainnya, ia melakukan pada
sebuah rumah sakit di USA, dimana dipasang sebuah kamera untuk melihat seberapa
sering pegawai rumah sakit membersihkan tangan nya sebelum dan sesudah memasuki
ruangan pasien. Para pegawai pun tau dengan pemasangan kamera tersebut, namun
hanya 1 dari 10 orang yang mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki ruangan
pasien. Lalu di pasang juga sebuah monitor kecil, dimana monitor tersebut akan
menilai rata-rata perminggu dari setiap pegawai. Dan dengan pemasangan
tersebut, grafik menunjukkan diwaktu yang singkat, grafik naik sebanyak 90%.
Lalu dengan adanya percobaan pada
anak yang ingin merokok, seseorang akan mengatakan, “Apakah kamu tau, bila kamu
berhenti merokok, kamu akan menjadi seorang olahragawan”. Disinlah bisa
menunjukkan kemajuan dari warning, bukan penurunan pemahaman.
Kesimpulan yang dapat ditarik
dari pembicara tersebut ialah :
- Orang sama sekali tidak merasa takut dengan warning yang sudah dibuat.
- Orang senang untuk mengikuti jejak orang lain yang merasa ia tidak kenapa-kenapa dengan warning tersebut.
- Data grafik yang diperoleh Tali Sharot, menunjukan bahwa umur mempengaruhi cara berpikir seseorang terhadap tanda warning.
- Orang akan mengikuti jika adanya hasil yang menguntungkan baginya, buka karna peduli dengan warning tersebut.
- Dengan adanya reward, perubahan seseorang akan lebih cepat dibanding hanya dengan sebuah warning tanpa reward. Dengan reward inilah dapat merubah pola piker seseorang dalam merubah tingkah lakunya.
- Orang tidak peduli dengan apa yang akan terjadi dikemudian hari nya. Untuk menarik perhatian nyapun harus membuat adanya kemajuan, bukan penurunan pemahaman
Lalu, saya mencari sebuah iklan layanan masyarakat yang ada di Indonesia.
Ini merupakan poster yang dibuat oleh SMANSATUI, dimana memvisualisasikan rokok yang sedang dimatikan. Terdapat juga headline "MANIS SIH... TETAPI SAYANG PEMBUNUH", yang mana sebutan pada SAYANG tersebut menggantikan peran pacar perokok tersebut. Lalu ada juga warning "STOP MEROKOK !", "SEHAT ITU MAHAL !!!" dengan bodycopy "1 batang rokok mengandung 4000 racun yang menyebabkan kanker dan penyebab kematian". Dituliskan agar pembaca tau dengan resiko yang dapat mencancam nyawa jika kita merokok. Kata "SEHAT ITU MAHAL !!!" sengaja ditonjolkan karena penyakit yang dihasilkan dari rokok sulit untuk disembuhkan.
Umumnya audience tidak terlalu tertarik dengan beragam macam iklan layanan masyarakat yang memfokuskan pada larangan merokok, karena memiliki unsur yang hampir sama setiap iklan tersebut. Mereka lebih tertarik untuk membaca headline tersebut dibandingkan warning yang ada, dimana warning tersebut lah sebenarnya yang lebih penting ketimbang headline.
Poster ini merupakan hasil re-design saya terhadap iklan layanan masyarakat yang memfokuskan pada larangan merokok. Saya membuatnya dalam bentuk visual vector, dengan memvisualisasikan sepasang paru-paru yang senang tidak bertemu dengan asap rokok. Dengan ditemani headline "Thank You to not kill US", yang memiliki makna ungkapan dari sepasang paru-paru tersebut.
Saya membuat latar background bewarna biru agar lebih terlihat cool / adem agar dapat menimbulkan kesan udara bersih pada paru-paru. Visualisasi paru-paru dibuat dengan ekspresi senang dan bersemangat untuk melawan para perokok dan asap rokok, menciptakan udara bersih disekitar.
Umumnya audience tidak terlalu tertarik dengan beragam macam iklan layanan masyarakat yang memfokuskan pada larangan merokok, karena memiliki unsur yang hampir sama setiap iklan tersebut. Mereka lebih tertarik untuk membaca headline tersebut dibandingkan warning yang ada, dimana warning tersebut lah sebenarnya yang lebih penting ketimbang headline.
Saya membuat latar background bewarna biru agar lebih terlihat cool / adem agar dapat menimbulkan kesan udara bersih pada paru-paru. Visualisasi paru-paru dibuat dengan ekspresi senang dan bersemangat untuk melawan para perokok dan asap rokok, menciptakan udara bersih disekitar.
Comments
Post a Comment